Pemain :
Sutradara :
Penulis :
Ayu Massie Monty Tiwa Titien Wattimena Penuturan kisah cinta 'Kalau Cinta Jangan Cengeng' terlalu kasar, naif & klise. Dikisahkan pertemuan dua insan beda kalangan Boy (Ringgo Agus) seorang artis & Yani (Marshanda) seorang junkies. Mereka dilibatkan masalah pribadi yang pelik & bertautan. Boy dengan pacarnya sedang crash, Yani ga sembuh2 dari kecanduan narkoba & trauma ortunya yang tewas kecelakaan, sering diliputi emosi dan amarah yang membara. Peran Marshanda...
aga kurang cocok sebagai junkies walo dia uda berusaha keluar dari image gadis baik2, tapi masih kurang feelnya. Akting Ringgo Agus patut disimak, coz dia sedikit baik bisa ber-performa orang serius. Yani yang terlibat cinlok karena perhatian & kasih sayang Boy, terkulik kembali luka lamanya gara2 teman Boy menceritakan kisah kecelakaan ortunya yang tyt didalangi orang yang dia cintai saat ini. Dengan penuh amarah & kata2 kasar keluar dari mulut Yani, pisau ditangannya tak kuasa menusuk bahu Boy. Akhirnya Yani sadar bahwa dia tak seharusnya melakukan perbuatan sia-sia & malah menyakiti hatinya. Setelah Boy pulih, tyt Yani menjalani profesi barunya sebagai konselor Narkoba. Perjumpaan terakhir mereka yang penuh keharuan tersibak kenyataan bahwa Yani positif HIV. Endingnya Boy tetap menyimpan pengharapan untuk kesembuhan Yani. Sutradara Monty Tiwa sdikit berhasil membangun scene berdasarkan realitas anak remaja dan pesan moral tentang bahaya Narkoba sampai ke penonton, mungkin pemilihan karakter Yani untuk Marshanda kurang tepat coz image-nya sebagai bintang sinetron dan tambahan lain kok scoring dan soundtrack nya kurang menggigit dan menggugah, cuman recycle sehh, coba kreatif dikit!!!
aga kurang cocok sebagai junkies walo dia uda berusaha keluar dari image gadis baik2, tapi masih kurang feelnya. Akting Ringgo Agus patut disimak, coz dia sedikit baik bisa ber-performa orang serius. Yani yang terlibat cinlok karena perhatian & kasih sayang Boy, terkulik kembali luka lamanya gara2 teman Boy menceritakan kisah kecelakaan ortunya yang tyt didalangi orang yang dia cintai saat ini. Dengan penuh amarah & kata2 kasar keluar dari mulut Yani, pisau ditangannya tak kuasa menusuk bahu Boy. Akhirnya Yani sadar bahwa dia tak seharusnya melakukan perbuatan sia-sia & malah menyakiti hatinya. Setelah Boy pulih, tyt Yani menjalani profesi barunya sebagai konselor Narkoba. Perjumpaan terakhir mereka yang penuh keharuan tersibak kenyataan bahwa Yani positif HIV. Endingnya Boy tetap menyimpan pengharapan untuk kesembuhan Yani. Sutradara Monty Tiwa sdikit berhasil membangun scene berdasarkan realitas anak remaja dan pesan moral tentang bahaya Narkoba sampai ke penonton, mungkin pemilihan karakter Yani untuk Marshanda kurang tepat coz image-nya sebagai bintang sinetron dan tambahan lain kok scoring dan soundtrack nya kurang menggigit dan menggugah, cuman recycle sehh, coba kreatif dikit!!!
No comments:
Post a Comment